Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 01 Desember 2013

GOA LEANG KASSI







Leang Kassi, sebenarnya merujuk kepada salah satu leang (gua) prasejarah yang berada di Kampung Belae’, Kelurahan Biraeng, Minasate’ne. Jaraknya sekitar 15 kilometer dari ibukota Kabupaten Pangkep. Didalamnya terdapoat berbagai peninggalan sejarah yang kita bisa dapatkan. Didalam goa kita dapat temui staktit yang menjulur sampai kebawah yang diperkirakan berusia ratusan tahun. Terdapat pula bekas telapak tangan yang menjadi bukti peninggalan manusia prasejarah di daerah Pangkajene. Situs ini adalah sebuah ceruk, dengan arah hadap barat daya. Untuk mencapainya sangat mudah karena ketinggiannya dari permukaan tanah sekitarnya hanya sekitar 5 meter yang mana pada sebelah kanan bagian bawahnya terdapat mata air yang berasal dari sebuah gua, mengalirkan air sepanjang tahun.

Pemkab Pangkep, dalam hal ini Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) memanfaatkannya sebagai salah satu sumber air minum yang didistribusikan ke beberapa wilayah Minasate’ne dan Pangkajene. Aliran air dibawah Leang Kass tersebut melewati bagian depan situs Leang lompoa, Leang Buto dan Leang Bubbuka. Di daerah sekitar Leang Kassi inilah, warga setempat memanfaatkan mata air pegunungan yang mengalir sepanjang tahun. Sumber mata air dekat situs Leang Kassi ini seringkali dimanfaatkan sebagai sarana permandian alam yang menyegarkan, bahkan kini tersedia pula sarana terapi ikan yang dibuka oleh masyarakat setempat, tiada henti untuk memelihara ikan dalam bahasa lokal yang disebut pai-pai. Ikan Pai-pai dipercaya bisa mendatangkan rezeki tersendiri bagi mereka, dibuatkan kolam khusus, di mana setiap pengunjung dapat mencelupkan kaki mereka untuk terapi ikan. Terapi ikan (Fish Treat) sebenarnya hal baru dalam terapi kesehatan, termasuk bagi warga Minasate’ne Pangkep.
 Terapi ikan semacam ini asalnya dari daerah utara dan pusat Timur Tengah. Dalam prakteknya, seseorang hanya mencelupkan kakinya ke sebuah sungai yang berisi ikan jenis garra rufa dan seketika itu juga puluhan bahkan ikan tersebut mengerumunikaki."Rasanya tak sakit, hanya sedikit geli dan itu kemudian dipercaya sebagai terapi kesehatan," kata Sukma (35), Pinjagga Terapi Ikan,  (25/4) siang.Kulit terlihat lebih bersih dan setelah terapi, tubuh khususnya bagian kaki terasa lebih segar dan ringan. Itulah sebabnya, tak sedikit orang yang mencelupkan badannya dan membiarkan seluruh tubuhnya digigit ikan Pai-pai (garra rufa). Mereka 
dipercaya, ikan yang tak memiliki gigi tersebut memiliki daya hisap dan insting untuk menghisap kulit-kulit mati manusia. 
        Sebagian besar pengunjung Leang Kassi, selain untuk menikmati wisata alam pegunungan yang menyegarkan juga menyempatkan singgah untuk melakukan terapi ikan, meski mereka tidak mengetahui secara jelas apa manfaatnya. Menurut mereka, seperti diungkapkan Nurwahida, seorang guru sempat mengunjungi wisata persejarah di Leang Kassi, dan menyempatkan dirinya melakukan terapi ikan di Leang Kassi.
seraya menikmati segarnya udara pegunungan.
Salah satu alasan mengapa pengunjung pada akhirnya banyak 
menyempatkan singgah untuk terapi ikan di Leang Kassi adalah karena murah, hanya Rp 5000 perorang, dengan waktu celup kaki selama 30 menit  dan berlaku kelipatannya, Rp 10.000 per orang untuk waktu selama 60 menit. Bagi yang berendam, dikenakan tarif sebesar Rp 10.000 per 30 menit. 
Pengunjung kebanyakan datang dari wilayah perkotaan, seperti Makassar dan sekitarnya. Di Makassar sendiri, sudah ada beberapa mall, yang menyiapkan terapi ikan, namun tarifnya mahal, sekitar Rp 80.000 sampai Rp 100.000,- per 60 menitnya. Terapi ikan di Leang Kassi dengan sendirinya memiliki manfaat ganda bagi masyarakat dan para pengunjung. Objek wisata prasejarah Leang Kassi dan leang prasejarah di sekitarnya ikut dikenal dunia luar. Hanya saja, membludaknya pengunjung di obyek wisata prasejarah seperti itu, biasanya dibarengi dengan maraknya perbuatan vandalisme, mencoret-coreti dinding gua, pohon, sampai membuang sampah dalam lingkungan obyek wisata, termasuk di dalam gua. 

          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About